Iklan 4

Batu Zeolit, si Penghemat Pupuk

Iklan 2


TruebusNews - Jangan remehkan batu-batuan di sekitar kita. Zeolit, batuan yang banyak terdapat di Tasikmalaya dan sekitarnya, Jawa Barat, ternyata kaya manfaat. Salah satunya sebagai penghemat pupuk.

Pemborosan pemakaian pupuk masih menjadi masalah klasik petani Indonesia. Sebagai contoh, satu hektar (ha) tanaman padi sebenarnya hanya membutuhkan 250 kg pupuk. Tetapi rata-rata petani memakai 300 kg pupuk per ha tanaman padi. Alasannya, mereka meragukan kemanjuran dari pupuk tersebut.

Secara ilmiah, kita dapat menyetujui keraguan para petani itu. Pupuk mengandung unsur hara seperti Nitrat (NO3–) dan Phospat (PO43-) yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Sayangnya, kedua unsur hara tersebut mudah terlepas dari pupuk karena mudah terbawa air. Hal inilah yang menyebabkan tanaman kurang subur dan akhirnya memboroskan pemakaian pupuk.

Untuk menghemat pemakaian pupuk, bidang ilmu kimia permukaan menawarkan solusinya. Dengan dukungan ilmu geologi, bidang ini memanfaatkan batuan zeolit sebagai primadona. Zeolit adalah batuan Alumina Silika berpori yang mengandung banyak mineral seperti Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Natrium (Na), dan Kalium (K). Di Indonesia, empat kabupaten di Jawa Barat terkenal akan kelimpahan zeolitnya, yaitu Kabupaten Bogor, Ciamis, Tasikmalaya, dan Sukabumi.

Berdasarkan penelitian para kimiawan dan ahli geologi, zeolit dapat menyerap nitrat dan phospat. Mereka melakukan berbagai cara untuk memodifikasi zeolit. Salah satunya dengan cara memodifikasi sifat kimianya. Dengan penelitian ini, mereka berharap nitrat dan phosphat pada pupuk tidak mudah hilang terbawa air.

Pada tahun 2010, mahasiswa Kimia Universitas Indonesia (UI) telah melakukan penelitian untuk memodifikasi zeolit. Mereka melapisi zeolit dengan suatu polimer bermuatan positif (polikation), yaitu PDDA (Poli Dialil Dimetil Ammonium Klorida). Muatan positif dari polikation ini mampu menarik phospat yang bermuatan negatif. Akibatnya, zeolit dapat menyerap phospat dengan mudah. Para mahasiswa berencana melanjutkan penelitian ini untuk pengujian terhadap nitrat. Jika hasilnya memuaskan, mereka berharap dapat bekerjasama dengan penambang zeolit dan produsen pupuk guna pengembangan produk lebih lanjut.

Penggunaan zeolit untuk menghemat pupuk sangat mudah. Menurut DR.Astiana Sastiono, staf pengajar di Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB, kita dapat mencampurkan zeolit dengan pupuk atau langsung ditaburkan ke tanah. Selain itu, zeolit yang dibutuhkan juga sedikit. Berdasarkan penelitian, 100 gram zeolit dapat menyimpan 19,306 gram pupuk amonium sulfat (ZA)1.

Zeolit sebagai penghemat pupuk memberikan manfaat yang beruntun. Pupuk yang digunakan sedikit namun unsur hara yang dikandungnya banyak. Lahan yang digunakan pun semakin subur. Hasil produksi akhirnya menjadi lebih banyak dan berkualitas. Dari segi lingkungan, pencemaran air karena nitrat dan phospat juga dapat berkurang.

Selayaknya pemanfaatan zeolit ini dapat dimaksimalkan. Dengan kerjasama pemerintah, pengusaha, dan ilmuwan, Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan mineral ini. Tak tanggung-tanggung, peningkatan kesejahteraan ekonomi, pertanian, dan lingkungan Indonesia dapat kita hasilkan sekaligus.
Iklan 3