Iklan 2
TruebusNews - Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mangga, perlu dilakukan juga seleksi bunga dan buah mangga. faktor kegagalan buah mangga lebih banyak ditentukan saat pembungaan.
Dengan demikian, menjaga kualitas bunga mangga akan menjadi sangat penting agar bisa menghasilkan kualitas dan kuantitas buah sesuai dengan yang diharapkan.
Pada mingggu keempat, biasanya buah akan berdiameter sekitar 0,5 cm. Diusia ini, banyak terjadi kerontokan buah karena kandungan ZPT tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, kerontokan bunga atau buah juga disebabkan hama penyakit, seperti jenis homoptera (idiocerus niveoparsus).
Hama ini merusak tangkai bunga mangga, daun-daun muda, dan buah muda. Antraknose juga salah satu penyakit yang biasanya menyerang di masa pembungaan dan pembuahan, terutama apabila kondisi lingkungan tempat mangga tersebut tumbuh kelembapannya tinggi.
Gangguan lainnya adalah hama cabuk putih yang menyerang saat bunga mekar sampai 35 hari setelah penyerbukan berlangsung. Kondisi lingkungan dengan kelembapan yang sangat rendah dan suhu tinggi ketika masa pembungaan berlangsung juga bisa membuat kerontokan bunga dan buah mangga.
Selain itu, unsur hara yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman mangga juga akan berdampak sama. Kondisi lingkungan yang dibutuhkan tanaman mangga umumnya adalah saat menjelang musim kemarau. Sebab, pada saat itu terjadi cekaman kekeringan dan peningkatan suhu pada kanopi. Dalam keadaan lingkungan yang demikian, stimulasi bunga akan terjadi sebagai akibat terbentuknya dan terakumulasinya hormon yang merangsang pembungaan mangga (florigen).
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas bunga mangga, apabila lahan yang tersedia memungkinkan, bisa dilakukan pemeliharaan lebah di sekitar pohon mangga. Keberadaan lebah-lebah ini dapat membantu proses penyerbukan bunga mangga. Selain itu, lebah juga akan mendapatkan manfaat dengan memperoleh nektar dari bunga mangga.
Kondisi tanaman mangga yang berbunga lebat juga perlu diwaspadai agar tetap menghasilkan buah yang berkualitas karena setiap pohon mempunyai kemampuan berproduksi optimal pada kondisi tertentu. Sehingga apabila berproduksi optimal pada kondisi tertentu. Sehingga apabila buah dibiarkan melimpah, bisa berakibat turunnya jumlah produksi di musim buah selanjutnya.
Untuk itu, perlu dilakukan penjarangan buah untuk mengurangi jumlah buah dalam setiap tangkai dengan membuang buah yang dianggap tidak baik. Buah mangga hanya dipelihara 2-3 buah per tangkai, sehingga sesuai dengan daya dukung tanaman untuk menghasilkan buah dengan mutu dan jumlah yang optimal.
Penjarangan buah dilakukan saat buah masih kecil, kira-kira sebesar bola pimpong. Buah mangga yang tidak baik pertumbuhannya (tidak normal, tampak tidak sehat) dipetik, hingga tersisa 2-5 buah saja dalam setiap tandannya.
Buah yang dipertahankan adalah buah yang sehat, bebas hama dan penyakit, serta berwarna menarik. Pemangkasan buah ini bisa dilakukan dengan menggunakan gunting pangkas untuk menghindari kerusakan bagian tanam lainnya. Dengan berkurangnya jumlah buah dalam setiap tandannya, maka kompetisi penyerapan nutrisi tanaman akan berkurang.