Iklan 2
TruebusNews - Peternak layer (ayam petelur) Jawa Tengah menggelar pertemuan dengan Bulog Jateng untuk mendapatkan kepastian pasokan jagung yang hari-hari ini sulit mereka dapatkan.
Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) wilayah Jawa Tengah Suwardi menyatakan, pertemuan pada Rabu (5/4) itu bukan hanya dengan Bulog saja, namun juga dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan hewan, Direktur Pakan Ditjen PKH, Kepala Dinas PKH Jateng, Kepala Bulog Jateng, Kabid Peternakan Kendal dan pengurus PPN Jawa Tengah.
Suwardi membeberkan pertemuan di RM Bakso Kepala Sapi - Kendal tersebut menghasilkan 8 poin kesimpulan. Pertama, mengenai pasokan jagung, Bulog Jateng mengutamakan peternak UMKM dengan kesepakatan pengambilan secara pribadi/CV digudang Randugarut sebesar 27 ton.
Bulog menjanjikan untuk mempermudah administrasi SPS dan DO pengambilan digudang. Pengambilan jagung diutamakan menggunakan truk dengan kapasitas di bawah 10 ton.
Kedua, Bulog Jateng akan menyediakan jagung secara berkesinambungan agar bisa mengendalikan harga jagung lokal supaya tetap stabil.
Ketiga, tak hanya soal jagung, peternak meminta pemerintah agar mengembalikan budidaya ke peternak rakyat. UU yang tidak mendukung peternak rakyat seperti UU 18 tahun 2009 mohon untuk dihapuskan/diganti.
Keempat, peternak layer meminta harga pakan dan DOC diturunkan agar harga pokok produksi/HPP telur bisa turun.
Kelima, Direktur Pakan Ditjen PKH mewacanakan Bulog/BUMN menyediakan pakan untuk peternak rakyat agar tetap bisa bertahan, selisih harga dibandingkan dengan pakan pabrik min Rp500,-/kg.
Keenam, diinformasikan bahwa Mendag akan mengatur pedagang/agen telur dan jagung dengan perijinan yang ketat agar tidak ada permainan kartel.
Ketujuh, Direktur Pakan meminta pengetatan perijinan pendirian kandang ayam yang menjadi kewenangan kabupaten/propinsi, sembari menunggu kejujuran peternak tentang data yang valid sebagai acuan pemerintah membuat regulasi untuk melindungi peternak rakyat.
Kedelapan, tim pengendalian pemerintah akan melakukan pemeriksaan dan menganalisa peredaran jagung, budidaya serta feedmill untuk dapat memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dalam waktu 2 minggu. (trobos/yops/ntr)